Motivasi dalam Pembelajaran Sains
Menurut
Mc. Donald dalam Sadirman (2012: 73) menyatakan bahwa “Motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan adanya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.” Ada tiga elemen penting
yang terdapat dari pernyataan Mc. Donald, yatiu: motivasi mengawali terjadinya
perubahan energi pada diri seseorang, motivasi ditandai dengan munculnya
feeling, afeksi seseorang, dan motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
Motivasi
menurut Sudarwan Danim (2004: 2) dalam t.kampus (2012) yaitu “Kekuatan,
dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang
mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu
sesuai dengan apa yang dikehendakinya.” Motivasi paling tidak memuat tiga unsur
esensial, yakni :1. Faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal
maupun eksternal, 2. Tujuan yang ingin dicapai, 3. Strategi yang
diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam
pembelajaran sains hal yang diutamakan menurut Maryjono (1996) dalam Ahmad
Susanto (2013: 167) “Yaitu bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya
berpikir kritis mereka terhadap suatu masalah.”
untuk membangun rasa ingin tahu dan berpikir kritis perlu perubahan
dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah, perubahan tersebut dimulai dari cara
guru menyampaikan pembelajaran, motivasi belajar siswa serta sarana prasarana
atau media yang mendukung terjadinya proses pembelajaran.
Dalam
proses pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggeraka di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar sehingga tujuan dapat tercapai (Sardiman, 2012: 75). Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Motivasi dapat
dipengaruhi oleh faktor ekstern tetapi ditentukan oleh faktor intern yang
berasal dari diri siswa sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi yang kuat
untuk belajar maka dia akan memperoleh hasil belajar yang baik yang sesuai
dengan harapkan.
Menurut
Sardiman (2012: 83) Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: Tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan,
menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja
mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan
pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal.
Motivasi
juga mempunyai tiga fungsi, menurut Sardiman (2012: 85) tiga fungsi motivasi
dalam belajar yaitu:
1. Mendorong
manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energy.
2. Menentukan
arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisikan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Adapun
cara-cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar anak di
sekolah menutut Sardiman (2012: 92) yaitu: Dengan memberi angka/nilai, memberi hadiah,
adanya saingan/kompetensi, memiliki ego-involvement/harga
diri, memberi ulangan, mengetahui hasi pekerjaan, memberi pujian, memberi
hukuman, memiliki hasrat untuk belajar, adanya minat, dan tujuan yang diakui
oleh siswa. Dengan menumbuhkan motivasi belajar siswa maka anak akan menikmati
belajarnya sebagai proses yang penting dalam pendidikan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar