Label

Kamis, 06 Oktober 2011

DI TIMBUNAN DANDELION


DI TIMBUNAN DANDELION
Oleh: Ade Batari

Pukul 23.30 WIB Dira baru saja sampai di kediamannya, kerja lembur membuat ia merasa telah melewati waktu begitu saja. Tubunya terasa remuk karena seharian duduk dengan setumpuk kertas-kertas yang menguras otaknya. Lekas ia menuju kamar mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya. Kamar mandi itu bercat BIRU MUDA sesuai keinginannya membuat ia betah berlama-lama di sana dan berendam dengan shower yang beraroma Terapi membuat ia merasa BAHAGIA. Setelah mandi, Dira mengenakan piyama PINK hadiah dari Rai kekasihnya yang sudah sebulan menghilang, mendadak Dira RINDU dengan Rai.


Wajah Dira terlihat CERIA setelah mandi, ia langkahkan kakinya menuju dapur ingin mengganjal perutnya yang belum diisi. Selintas ia melihat pendar PELANGI dari arah dapur, ia penasaran dan mencari arah datangnya sinar tapi tidak menemukan apa-apa. Dira mencoba mengabaikannya. Ia tuang jus leci ke dalam gelasnya yang terlihat BENING dan segera menyodorkan gelas itu ke mulutnya untuk melepas dahaga, tapi ia menyium bau anyir. Dira kaget ketika yang dia minum adalah darah. Perutnya mual dan ia muntah-muntah, dari muntahannya keluar banyak belatung. Dira kaget. Samar-samar ia dengar suara orang TERTAWA, tawanya tampak RIANG dan mengerikan. Bulu kuduk Dira berdiri dan wajahnya pucat. Ia meraih ponselnya ingin menghubungi Rai, tapi gagal. Segera ia buka pintu rumahnya dan lagi-lagi gagal.


Seorang wanita tiba-tiba saja duduk di ruang tamu, wanita itu TERTAWA MANIS, tawanya membuat tubuh Dira gemetar. “Siapa kamu?” Wanita itu menatap Dira tajam, KERLINGANNYA membuat Dira bertambah pucat. Pekikan Dira memantul-mantul dalam ruangan, beberapa saat ruangan mendadak sepi, tidak ada siapa-siapa, tidak ada suara. Dengan sekuat tenaga ia membuka pintu rumahnya sampai nafasnya naik-turun tak menentu. Entah dari mana, DANDELION berputar-putar dalam rumahnya. Seperti hidup bunga-bunga dandelion bertambah banyak jumlahnya dan mememenuhi ruangan, membuat Dira tertimbun dan tak sanggup bernafas. Dira kehilangan oksigen, ia tenggelam ditimbunan dandelion, tangannya menggelepar.

*The End*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar