Label

Selasa, 18 Oktober 2011

SELASAR ZAMAN


“SELASAR ZAMAN”

Di selasar zaman tangan tak lagi menengadah. Barat Timur tak pula berbeda sebab matahari lupakan waktu. Seruan Tuhan tak lagi dikumandangkan hingga pagi ke pagi yang silih berganti. Tuhan tak lagi dicari sebab diri dirasa berkendali.
Di selasar zaman, pesolek renta mempercantik diri, pernak-pernik memenuhi lekukan tubuh, gelamor sonsong zaman. Poles keriput berbedak menor. Tua jadi symbol kemegahan menua.

(Jambi, 18 Agustus 2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar